"Helikopter kembali membawa empat jenazah. Keempat jenazah itu adalah yang terakhir, jadi semua sudah 18 jenazah," kata Kepala Kesehatan Posko Bahorok dr Sampe Ginting saat dihubungi detikcom, Minggu (2/10/2011).
Menurut dr Sampe, empat jenazah yang sampai di Posko Bahorok kemudian langsung dilarikan ke RS Adam Malik, Medan. Identifikasi jenazah tidak sempat dilakukan karena situasi posko yang sangat ramai oleh para warga.
"Kami tidak bisa melakukan identifikasi di sini karena terlalu ramai. Identifikasi akan dilakukan di RS Adam Malik," ujarnya.
Kini, Posko Kesehatan itu akan memfokuskan diri untuk menolong para petugas tim SAR yang kemungkinan butuh bantuan kesehatan. Namun para petugas evakuasi korban belum sampai di posko tersebut.
"Suasana di sini sudah sepi, warga banyak yang sudah pulang. Tapi kami masih menanti para petugas, siapa tahu mereka butuh pertolongan juga," tutupnya.
"Proses evakuasi untuk korban Casa 212 dinyatakan berakhir Minggu sore. Tapi ada lagi yang harus dikerjakan, yaitu mencari kotak hitam," kata Kepala Basarnas Daryatmo di Posko Darurat Bahorok, Minggu (2/10/2011).
Menurut dia, Tim SAR gabungan dari Basarnas, Paskhas TNI AU, Yon Raider 100 dan Brimob Polda Sumut masih berada di lokasi. Hanya sekitar 20 persen tim yang ditarik pulang.
"Mereka di lokasi untuk memotong badan pesawat untuk mencari kotak hitam," jelasnya.
Kondisi pesawat tampak bagus dari atas, namun remuk pada sisi bawahnya. Daryatmo meminta maaf proses evakuasi dilakukan dengan cara membawa jenazah dengan jaring, lantas digantung dengan kabel sling.
"Helikopter tidak mungkin mendarat di medan terjal, karena bisa membahayakan tim SAR lainnya," ujarnya.
Sementara hingga pukul 18.00 WIB, proses identifikasi di RS Adam Malik Medan terus dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI). Suasana duka mewarnai rumah sakit yang sangat ramai oleh keluarga korban dan pengunjung rumah sakit lainnya.
sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar