Sabtu, 17 September 2011

Segerombolan Pemuda Menyerang Rumah Anggota DPRD Sumut

MEDAN(EKSPOSnews): Rumah anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Budiman Nadapdap di Jalan Pertahanan, Desa Patumbak II, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, diserang dan dirusak sekelompok pemuda, Jumat  16 September 2011 sekitar pukul 23.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut,adik Budiman, Marudut Nadapdap luka-luka dan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Herna Medan. Selain itu, rumah anggota Fraksi PDI Perjuangan itu juga mengalami kerusakan. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Patumbak Komisaris Polisi (Kompol) Soni W Siregar menuturkan, pelaku perusakan rumah Budiman Nadapdap dan pengeroyokan Marudut diyakini berjumlah puluhan orang.

Saat ini, polisi sudah mengamankan dua pelaku penyerangan dan masih mengejar pelaku lainnya, terutama otak pelaku yang diduga bernama Roberto Silalahi. “Pelaku yang kami amankan berinisial A dan H.Kedua tersangka itu eksekutor yang melakukan penculikan dan penganiayaan Marudut Nadapdap. Kami masih mengejar tersangka lainnya, terutama otak pelaku Roberto Silalahi,” ungkap SW Siregar yang dikonfirmasi melalui ponsel, Sabtu 17 September 2011.

Mengenai motif penyerangan dan perusakan rumah Budiman Nadapdap, perwira melati satu itu belum dapat memastikannya. Namun, otak pelaku diketahui sebelumnya pernah bekerja di rumah Budiman. “Pelakunya mantan pegawai pemilik rumah. Dia yang jadi otak pelaku dibantu oleh kelompok pemuda setempat. Anggota kini sedang mengejar para pelaku lain,” pungkasnya.

Sementara itu,berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Jumat (16/9) sekitar pukul 23.00 WIB, sekelompok pemuda tiba-tiba mendatangi kediaman Budiman Nadapdap. Para pelaku berteriak-teriak memanggil dia agar keluar menemui mereka. Adik Budiman, Marudut, yang saat itu berada di luar rumah bermain catur merasa tidak senang dengan kedatangan para pemuda yang datang bersama Roberto Silalahi.

Dia pun menegur Roberto. Namun, bukan permintaan maaf yang diterimanya, Marudut malah diseret puluhan pemuda keluar dari halaman rumah hingga ke jalan. Tak jauh dari rumah Budiman, dia kemudian disiksa. Budiman yang akhirnya mengetahui kejadian tersebut langsung menghubungi petugas kepolisian dari Kepolisian Sektor (Polsek) Patumbak yang segera meluncur ke lokasi kejadian.

Kedatangan mereka membuat kelompok pemuda yang menyerang adiknya langsung melarikan diri. Mereka meninggalkan Marudut dalam keadaan setengah sadar. Ipar Budiman, S Boru Ginting menuturkan, dirinya juga melihat kejadian tersebut.Menurut dia,penyerangan terjadi begitu cepat.Para pelaku membawa Marudut dan melakukan penyiksaan.

Menurut dia, penyerangan rumah Budiman Nadapdap diyakini dilatarbelakangi persoalan Roberto Silalahi yang sakit hati dipecat dan permintaannya yang tidak dipenuhi. Roberto sebelumnya sudah dua tahun bekerja dan menjadi pengawas pembangunan rumah Budiman Nadapdap.Selama jadi pengawas, Roberto disediakan rumah cuma-cuma yang tidak jauh dari rumah Budiman.

Karena pekerjaan telah selesai, maka Roberto diberhentikan. Namun, Roberto tidak terima.“Mungkin karena dia sudah merasa keenakan selama ini tanpa kerja dan juga dikasih rumah cumacuma,” tuturnya. S Boru Ginting menambahkan, Budiman sendiri telah membayarkan pesangon tiga bulan gaji kepada Roberto yang diberhentikan dari pekerjaannya. Namun, Roberto tetap merasa tidak senang dan bersikeras meminta Rp10 juta.

“Malah dia mengancam,kalau dikeluarkan akan melakukan kekerasan,” ungkapnya tanpa merinci berapa pesangon yang dibayarkan kepada Roberto. Budiman Nadapdap yang dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, tidak bisa dihubungi melalui ponselnya karena tidak aktif.

Pelaku Sakit Hati Rumahnya Dilempari

Sedangkan informasi lain yang diperoleh di lapangan menyebutkan, penyerangan dan perusakan rumah Budiman Nadapdap yang mengakibatkan adiknya Marudut terluka disebabkan rasa sakit hati Roberto terhadap perlakuan kerabat Budiman.Menurut seorang sumber, rumah yang ditempati Roberto, dilempari batu oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (15/9) malam.

Dia juga dicaci maki agar keluar dari rumah itu. “Dia (Roberto) dicaci maki untuk keluar dari rumah yang ditempatinya dan juga untuk tidak lagi tinggal di kawasan tersebut,”ungkap sumber yang minta namanya tidak ditulis. Pada malam kejadian, lanjutnya, Roberto yang ditemani seorang temannya mendatangi rumah Budiman untuk meminta penjelasan atas penyerangan rumah yang ditempatinya.

Namun, dia tidak mendapatkan penjelasan dan malah dipukuli oleh Marudut.Merasa tidak senang, Roberto mengadu ke Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) setempat yang kemudian membawa belasan anggotanya menyerbu rumah Budiman Nadapdap pada Jumat (16/9) sekitar pukul 23.00 WIB.(si)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baru ! Jejaring Sosial Buatan Lokal Indonesia . Yo..Gabung !