MEDAN(EKSPOSnews): Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menawarkan peluang investasi kepada
pengusaha Malaysia dalam pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi dan
industri turunan minyak mentah dari kawasan industri Sei Mangke.
"Dua investasi tersebut cukup besar di Sumut saat ini," kata Kepala Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara (Sumut), Salman Ginting dalam pertemuan dengan Majelis Bekas Wakil Rakyat Malaysia di Medan, Jumat, 16 September 2011.
Menurut Salman, pembangunan infrastruktur jalan tol Medan-Tebing Tinggi yang juga akan mendukung keberadaan Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang yang sedang dibangun, memiliki panjang sekitar 47 Km.
Pihaknya memperkirakan investasi tersebut akan menarik karena investor yang akan menanamkan modalnya hanya bertugas untuk membangun infrastruktur jalan.
Sedangkan, pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut dilakukan pemerintah Indonesia, termasuk biaya pembebasannya.
"Investor hanya bertugas membangun jalan," katanya.
Ia mengatakan, pengusaha Malaysia yang berminat mengenai pembangunan tersebut dapat segera mendaftar karena proses tendernya akan dilakukan.
Sedangkan investasi kedua adalah pembangunan perusahaan untuk mengolah industri turunan dari produksi kluster perkebunan kelapa sawit Sei Mangke di Kabupaten Simalungun.
Hal itu disebabkan bahan untuk dijadikan sebagai industri turunan dari produksi kelapa sawit di kluster Sei Mangke yang sedang dalam proses pembangunan tersebut diperkirakan cukup banyak.
Tawaran itu disampaikan ke pengusaha Malaysia yang dikenal banyak memiliki perusahaan dalam industri pengolahan produk turunan kelapa sawit.
"Investor Malaysia yang berminat dipersilahkan masuk," katanya di depan Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.(an)
"Dua investasi tersebut cukup besar di Sumut saat ini," kata Kepala Badan Investasi dan Promosi Sumatera Utara (Sumut), Salman Ginting dalam pertemuan dengan Majelis Bekas Wakil Rakyat Malaysia di Medan, Jumat, 16 September 2011.
Menurut Salman, pembangunan infrastruktur jalan tol Medan-Tebing Tinggi yang juga akan mendukung keberadaan Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang yang sedang dibangun, memiliki panjang sekitar 47 Km.
Pihaknya memperkirakan investasi tersebut akan menarik karena investor yang akan menanamkan modalnya hanya bertugas untuk membangun infrastruktur jalan.
Sedangkan, pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut dilakukan pemerintah Indonesia, termasuk biaya pembebasannya.
"Investor hanya bertugas membangun jalan," katanya.
Ia mengatakan, pengusaha Malaysia yang berminat mengenai pembangunan tersebut dapat segera mendaftar karena proses tendernya akan dilakukan.
Sedangkan investasi kedua adalah pembangunan perusahaan untuk mengolah industri turunan dari produksi kluster perkebunan kelapa sawit Sei Mangke di Kabupaten Simalungun.
Hal itu disebabkan bahan untuk dijadikan sebagai industri turunan dari produksi kelapa sawit di kluster Sei Mangke yang sedang dalam proses pembangunan tersebut diperkirakan cukup banyak.
Tawaran itu disampaikan ke pengusaha Malaysia yang dikenal banyak memiliki perusahaan dalam industri pengolahan produk turunan kelapa sawit.
"Investor Malaysia yang berminat dipersilahkan masuk," katanya di depan Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.(an)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar