MEDAN – Sampai saat ini, proses penetapan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprov Sumut) yang tengah ditangani oleh pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum juga tuntas. Sumber Waspada Online menyebutkan, proses penetapan Sekdaprov Sumut masih dimeja TPA (Tim Penilai Akhir) yang diketuai oleh Wakil Presiden, Boediono.
Proses pencalonan Sekdaprov Sumut menempuh jalan berliku sejak minus Sekdaprov Sumut definitive, ketika ditinggal pensiun oleh RE Nainggolan pada Desember 2010 silam. Sumber Waspada Online di Kemendagri menyebutkan, penetapan Sekdaprov Sumut terkendala bukan di Kemendagri tetapi dimeja TPA kantor wapres.
“Sekarang posisi nama calon Sekda Sumut sudah dimeja TPA jadi tergantung TPA, bila secepatnya disiapkan, Kemendagri akan membereskan administrasinya,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Lanjutnya, untuk menetapkan Sekdaprov TPA harus mendapat saran dari 8 menteri terkait. Kemungkinan sulitnya mengumpulkan 8 menteri terkait, karenanya hal ini menjadi salah satu kendala lambannya proses penetapan Sekdaprov Sumut.
Hal tersebut juga diakui oleh Juru Bicara Kemendagri, Reydonnyzar Moenek. Karena posisi Sekdaprov adalah eselon II, maka TPA harus mendengar saran 8 menteri terkait.
Seperti diketahui, pasca ditinggal pensiun oleh RE Nainggolan pada Desember 2010, jabatan Sekdaprov Sumut dijabat oleh Pelaksana tugas (Plt). Sudah ada dua nama yang menduduki posisi ini, yakni Asisten III Pemprov Sumut, Hasiholan Silaen yang hanya menjabat 2 bulan, kemudian Rahmatsah yang hingga kini masih bertahan di posisi itu.
Semasa Syamsul Arifin belum dinonaktifkan sebagai Gubernur Sumut, dirinya telah mengajukan 3 calon Sekdaprov yakni, Sjafaruddin (Kepala Dinas Pendapatan), Aspan Sofian Batubara (Kepala Dinas Perkebunan) dan Syaiful Safri (Kepala Dinas Pendidikan)
Kemudian setelah Wakil Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho ditunjuk sebagai Plt Gubernur Sumut, Gatot mengajukan 3 calon baru yakni Nurdin Lubis (Kepala Inspektorat Pemprov Sumut), Mangasing Mungkur (Kepala Badan Diklat Provinsi Sumut) dan Salman Ginting (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sumut).
Editor: AVIAN TUMENGKOLCopy Editor: AGUS ZULHAMIDI(dat02/wol)
Proses pencalonan Sekdaprov Sumut menempuh jalan berliku sejak minus Sekdaprov Sumut definitive, ketika ditinggal pensiun oleh RE Nainggolan pada Desember 2010 silam. Sumber Waspada Online di Kemendagri menyebutkan, penetapan Sekdaprov Sumut terkendala bukan di Kemendagri tetapi dimeja TPA kantor wapres.
“Sekarang posisi nama calon Sekda Sumut sudah dimeja TPA jadi tergantung TPA, bila secepatnya disiapkan, Kemendagri akan membereskan administrasinya,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Lanjutnya, untuk menetapkan Sekdaprov TPA harus mendapat saran dari 8 menteri terkait. Kemungkinan sulitnya mengumpulkan 8 menteri terkait, karenanya hal ini menjadi salah satu kendala lambannya proses penetapan Sekdaprov Sumut.
Hal tersebut juga diakui oleh Juru Bicara Kemendagri, Reydonnyzar Moenek. Karena posisi Sekdaprov adalah eselon II, maka TPA harus mendengar saran 8 menteri terkait.
Seperti diketahui, pasca ditinggal pensiun oleh RE Nainggolan pada Desember 2010, jabatan Sekdaprov Sumut dijabat oleh Pelaksana tugas (Plt). Sudah ada dua nama yang menduduki posisi ini, yakni Asisten III Pemprov Sumut, Hasiholan Silaen yang hanya menjabat 2 bulan, kemudian Rahmatsah yang hingga kini masih bertahan di posisi itu.
Semasa Syamsul Arifin belum dinonaktifkan sebagai Gubernur Sumut, dirinya telah mengajukan 3 calon Sekdaprov yakni, Sjafaruddin (Kepala Dinas Pendapatan), Aspan Sofian Batubara (Kepala Dinas Perkebunan) dan Syaiful Safri (Kepala Dinas Pendidikan)
Kemudian setelah Wakil Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho ditunjuk sebagai Plt Gubernur Sumut, Gatot mengajukan 3 calon baru yakni Nurdin Lubis (Kepala Inspektorat Pemprov Sumut), Mangasing Mungkur (Kepala Badan Diklat Provinsi Sumut) dan Salman Ginting (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sumut).
Editor: AVIAN TUMENGKOLCopy Editor: AGUS ZULHAMIDI(dat02/wol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar