Rabu, 27 Juli 2011

Festival Budaya Melayu Diupayakan Kembali Jadi Event Nasional


Festival Budaya Melayu yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumut di Atrium Grand Palladium Mall Medan disambut antusias pengunjung.


Kegiatan yang digelar selama dua hari, Senin-Selasa (25- 26/7) diharapkan terus digelar setiap tahun dan ditargetkan kembali menjadi event nasional seperti yang pernah diselenggarakan di Kota Medan, tepatnya di Lapangan Merdeka Medan, sekitar satu atau dua dekade lalu. “Event ini merupakan satu ajang yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan serta melestarikan budaya Melayu yang merupakan salah satu etnis yang ada di Sumut. ”Diharapakan even seperti ini akan terus digelar dan menjadi bagian dari promosi Visit Medan Year,” ujar Kepala Disbudpar Sumut Naruddin Dalimunthe di sela-sela penutupan Festival Budaya Melayu, malam kemarin.

Naruddin juga berharap Festival Budaya Melayu ini dapat menjadi agenda wisata nasional.“ Ke depan kami harapkan dapat menjadi eventwisata nasional sebagai upaya untuk meningkatkan apresiasi dan menarik wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Sumut,”papar Naruddin. Dia juga yakin jika festival ini terus digelar secara rutin setiap tahun, maka akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata, baik wisatawan nusantara, ataupun wisatawan mancanegara ke Sumut.Sebab, budaya Melayu dari masingmasing kabupaten/kota di Sumut memiliki karakteristik yang membangun keanekaragaman budaya di Sumut.

Festival Budaya Melayu yang digelar ini diisi lomba tari zapin, tari serampang dua belas, dan lagu Melayu.Terdapat 150 peserta yang ikut dalam festi-val ini. Mereka berasal dari 10 kabupaten/kota di Sumut, yakni Medan, Binjai,TebingTinggi, Tanjung Balai,Deli Serdang,Asahan, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhan Batu, dan Langkat.

Dewan juri yang kegiatan ini terdiri dari penari dan praktisi budaya di Sumut,yakni Jose Rizal Firdaus,Yusnizar Henniwati, Irfansyah,Dilinar Adelin, dan Syafrizal. “Kriteria penilaian kami terhadap pemenang dalam festival ini terdiri dari penampilan, penghayatan, keseragaman, dan keserasian,” ujar Jose Rizal Firdaus. (pemkomedan.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baru ! Jejaring Sosial Buatan Lokal Indonesia . Yo..Gabung !